menu melayang

Senin, 11 Agustus 2025

Memahami Literasi Tanpa Terjebak Calistung: Panduan untuk Orang Tua Anak Usia 4–10 Tahun

 

Arif Sholehudin

Menggali Makna Literasi Lebih dari Sekadar Baca, Tulis, dan Hitung

Di tengah perkembangan zaman yang serba cepat, banyak orang tua berlomba-lomba memastikan anak bisa membaca, menulis, dan berhitung (calistung) sejak dini. Padahal, literasi sejati tidak hanya sebatas tiga keterampilan teknis tersebut.

Sebuah video dari kanal YouTube "JanganJadi Guru" berjudul Memahami Literasi Tanpa Terjebak Calistung mengajak kita untuk melihat literasi secara lebih luas: sebagai kemampuan memahami, menganalisis, menginterpretasi, dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk.

Kesalahan Umum: Literasi = Calistung

Banyak yang masih menganggap literasi hanya sebatas calistung. Padahal, anak yang hanya fokus menghafal huruf dan angka tanpa memahami maknanya berisiko kehilangan kemampuan berpikir kritis dan imajinatif.

Literasi sejati adalah fondasi bagi anak untuk:

Berpikir kritis dalam memecahkan masalah.

Berkomunikasi efektif dengan orang lain.

Memahami dunia di sekitarnya.

Bahaya Terlalu Dini Memaksa Anak Calistung

Fokus berlebihan pada calistung di usia dini dapat membawa dampak negatif:

1. Menghilangkan rasa ingin tahu alami anak.

2. Menurunkan minat baca karena belajar terasa sebagai beban.

3. Membatasi kreativitas dan imajinasi.

Anak mungkin bisa membaca kata demi kata, tapi tidak menikmati cerita atau memahami pesan di baliknya.

Peran Orang Tua dalam Membangun Literasi Anak Usia 4–10 Tahun

Daripada memaksa anak calistung, orang tua bisa menciptakan ekosistem literasi yang menyenangkan di rumah:

Membacakan cerita dengan ekspresif

Jadikan membaca momen seru. Ajak anak menebak jalan cerita, berdiskusi, dan berimajinasi.

Mengajak anak “membaca” lingkungan

Bacalah papan nama, menu restoran, atau label kemasan bersama anak.

Mengajukan pertanyaan terbuka

Ganti pertanyaan “ya/tidak” dengan pertanyaan yang memancing penjelasan dan ide.

Menyediakan bacaan beragam

Sediakan buku sesuai minat anak, dari cerita bergambar hingga pengetahuan sederhana.

Literasi Holistik: Bekal Seumur Hidup

Pendidikan anak seharusnya tidak hanya menargetkan keterampilan teknis calistung, tapi menumbuhkan kecintaan belajar. Anak yang memahami literasi secara holistik akan lebih siap menghadapi tantangan masa depan, mampu berpikir kritis, dan adaptif di tengah perubahan.

Blog Post

Related Post

Back to Top

banner

Cari Artikel